Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.
Dalam dunia pendidikan banyak hal-hal ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang mana kesemua faktor itu mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. Salah satu faktor yang mempengaruhi atau faktor pendukung dalam dunia pendidikan adalah media pendidikan.
Khususnya diindonesia di daerah pedalaman masih banyak sekali sekolahan-sekolahan yang belum memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga dalam proses belajar mengajar mereka mengalami berbagai macam kendala. Sedangkan sekolah-sekolah yang sudah majupun terkadang masih ada yang belum memadai juga, kalaupun ada yang sudah memadai terkadang pemanfaatannya yang belum maksimal.
Dalam batas-batas tertentu manusia dapat belajar dengan sendiri dan mandiri tanpa bantuan orang lain, namun dalam batas-batas tertentu pula manusia dalam belajar memerlukan bantuan pihak lain. Hadirnya orang lain dalam pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi lebih mudah, efektif, efisien dan mengarah pada tujuan, upaya inilah yang dimaksud dengan pembelajaran.
Hakekatnya pembelajaran secara umum sebagai upaya yang tujuannya adalah membantu orang belajar. Peristiwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar yang diatur oleh guru. Dalam interaksi pembelajaran , setiap peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat, yang minat dan potensinya perlu diwujudkan secara optimal.
Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Salah satunya yang terkait dengan sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Maka dari itu kami memutuskan untuk membuat makalah ini dengan judul Penggunaan Media Sumber Belajar dalam Proses Belajar Mengajar guna menambah khazanah pengetahuan dan wawasan yang dapat berguna kedepannya.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian media ?
2) Media sebagai alat bantu?
3) Macam-macam media ?
4) Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media ?
5) Dasar-dasar pertimbangan pemilihan penggunaan media ?
6) Pengembangan dan pemanfaatan media ?
Pembahasan
A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiyah yang berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara, “wasaail” atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[1]
Sedangkan media secara istilah beberapa ahli mendefinisikan, Menurut Santoso S. Hamidjojo media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Sedangkan Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (AECT) di Amerika memberi batasan yaitu: Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi.
Menurut Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara Bringgs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar buku, film, kaset adalah contoh-contohnya.[2]
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
B. Media Sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat Bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Yang dimaksud alat bantu disini adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pengajaran. Alat bantu ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera..[3]
Sebagai alat Bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.[4]
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat Bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannnya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
C. Media sebagai Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Biasanya guru hanya menetapkan buku teks sebagai sumber belajar, namun dalam perkembangannya, maka sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi guru sebaiknya memanfaatkan sumber lain selain buku wajib, misalnya, film, majalah, laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Media pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka bentuk dan jenis media pendidikan yang dipergunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda guru dapat membawa bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.
Dewasa ini, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampir-hampir tak terkendali,. Di sekolah-sekolah, khususnya di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar. Guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.[5]
D. Macam-macam Media
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi oleh pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang oleh para ahlinya. Macam-macam Media yang digunakan sebagai sumber belajar yaitu:[6]
1. Dilihat Dari Jenisnya, Media Dibagi ke Dalam :
a. Media auditif. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, Seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media visual. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c. Media Audiovisual. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
2. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi Dalam :
a) Media dengan Gaya Liput Luas dan Serentak,
contoh: radio dan televisi.
b) Media dengan Gaya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
contoh: film,
c) Media untuk Pengajaran Individual
contoh: modul berprogram melalui komputer.
3. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam :
a) Media Sederhana yaitu media yang mudah diperoleh dan harganya murah, serta cara pembuatannya mudah.
b) Media Kompleks yaitu media yang bahan dan lat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan keterampilah yang memadai.
E. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Ada beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:[7]
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Pemilihan media untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar untuk hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih spesifik lagi, untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual.
2. Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
3. Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternative pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Menurut Nana Sudjana tentang prinsip-prinsip penggunaan media agar mencapai hasil yang baik yaitu:[8]
1) Menentukan jenis media dengan tepat,
2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat,
3) Menyajikan media dengan tepat,
4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
F. Dasar-dasar Pertimbangan Pemilihan Penggunaan Media
1. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Pengajaran[9]
a. Objektivitas
Artinya guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efesiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya.
b. Program Pengajaran
Progam pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya.
c. Sasaran Program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
d. Situasi dan Kondisi. Situasi dan kondisi yang dimaksud adalah:
1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang dipergunakan.
2) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan kegairahan.
e. Kualitas Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum.
f. Kefektifan dan Efesiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.
2. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan criteria-kriteria sebagai berikut:[10]
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran,
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran,
c. Kemudahan memperoleh media,
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya,
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya,
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
G. Pengembangan dan Pemanfaatan Media
Media pengajaran adalah suatu alat Bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral. Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar. fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut:[11]
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan situasi
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan siatuasi mengajar.
3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral (tdak terpisahkan) dengan tujuan dari isi pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan melainkan proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar.
6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Ketika fungsi-fungsi media pelajaran itu diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah peranannya sebagai berikut:
1. Sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
3. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media sebagai berikut:[12]
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru.
3. Persiapan kelas.
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media.
5. Langkah kegiatan belajar siswa.
6. Langkah evaluasi pengajaran.
Nilai-nilai praktis media pengajaran adalah:[13]
a. Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir.
b. Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c. Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f. Metode belajar lebih bervariasi.
g. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya.
h. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Kesimpulan dan Penutup
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media adalah alat Bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannnya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
Media pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka bentuk dan jenis media pendidikan yang dipergunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik.
Dilihat Dari Jenisnya, Media Dibagi 1. Media auditif. 2. Media visual. 3. Media Audiovisual. Dilihat dari Daya Liputnya, Media Dibagi :1. Media dengan Gaya Liput Luas dan Serentak, 2. Media dengan Gaya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat,3. Media untuk Pengajaran Individual. Dilihat dari Bahan Pembuatannya, Media Dibagi Dalam : 1. Media Sederhana 2. Media Kompleks
Ada beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut: 1. Tujuan Pemilihan 2.Karakteristik Media Pengajaran 3. Alternatif Pilihan
Media ini mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar mengajar sebagaimana diungkapkan diatas. Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun sebatas kemampuan kami, dan diharapkan dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Daftar Pustaka
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada, 2009
Bahri Djamarah Syaiful, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Sudjana Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1991
___________, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1991
http://inmuchlis.blogspot.com/2012/02/dalam-proses-belajar-mengajar-kehadiran.html
http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/alat-bantu.htm
http://www.sarjanaku.com/2011/05/pengertian-media-pemanfaatan-media.html
[1] Azhar Arsyad,Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada, 2009) hal. 3
[2] http://www.sarjanaku.com/2011/05/pengertian-media-pemanfaatan-media.html diakses pada 16 Mei 2012 pukul 19.00 WITA
[4] http://inmuchlis.blogspot.com/2012/02/dalam-proses-belajar-mengajar-kehadiran.html
[5] http://mayasrh.wordpress.com/2011/12/19/penggunaan-media-sumber-belajar-dalam-proses-belajar-mengajar/ diakses pada 16 Mei 2012
[6]Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) hal. 124
[7] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal. 126
[8]Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru, 1991)hal. 104
[9] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal. 128
[10] Nana Sudjana, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru, 1991) hal. 5
[11] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal. 134
[12] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal. 136
[13] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar… Ibid hal. 137
|
AMANS
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 komentar:
Posting Komentar