BAB I
 Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Dalam   dunia pendidikan banyak hal-hal ataupun factor-faktor yang  mempengaruhi  kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan yang mana kesemua  factor itu  mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. Salah satu  factor yang  mempengaruhi atau factor pendukung dalam dunia pendidikan  adalah media  pendidikan.
Khususnya   diindonesia di daerah pedalaman masih banyak sekali  sekolahan-sekolahan  yang belum memiliki sarana dan prasarana pendidikan  yang memadai  sehingga dalam proses belajar mengajar mereka mengalami  berbagai macam  kendala. 
Sedangkan sekolah-sekolah yang sudah majupun terkadang
masih ada yang belum memadai juga, kalaupun ada yang sudah memadai terkadang pemanfaatannya yang belum maksimal.
Sedangkan sekolah-sekolah yang sudah majupun terkadang
masih ada yang belum memadai juga, kalaupun ada yang sudah memadai terkadang pemanfaatannya yang belum maksimal.
Dalam   makalah ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan media   pendidikan itu, dan diharapkan setelah memahami apa yang tertuli di   dalam makalah ini nantinya dapat menimbulkan kesadaran pada para siswa   didik dan para pendidik itu bahwasannya media itu sangat penting dalm   penentuan hasil pendidikan.
Pemanfaatan   media pendidiakan ini seharusnya dimanfaatkan dengan baik sesuai  dengan  perkembanagan zaman yang mana pada era sekarang ini sudah sanagt  maju  dalam hal teknologi. Dengan memanfaatkan technlogi yang sudah  canggaih  ini dapat menuntun anak didik atau paling tidak membantu anak  didk  ketiaka ia sudah terjun pada dunia yang sesungguhnya yaitu dunia  kerja  dan bermasyarakat.
BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian Media Pendidikan
              Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiyah  yang  berarti “tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab  media  adalah perantara, “wasaail”  atau pengantar pesan dari pengirim  kepada  penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media  apabila  dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau  kejadian yang  membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh  kemampuan,  ketrampilan, pengetahuan atau sikap. Dalam pengertian ini  guru,  buku(teks), atau lingkungan merupakan media.[1]
            Media   pembelajaran adalah segala sesuatu (alat/sarana) yang dapat befungsi   sebagai saluran / perantara komunikasi dalam kegiatan pendidikan agar   dapat berlangsung secara efisien dan efektif. Media adalah segala   sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurnkan pesan dari pengirim ke   penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan   minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar   terjadi.[2]
            Berikut ciri-ciri umum yang terkandung setiap pembatasan media.[3]
1. Media   pendidikan mempunyai pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai   hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat,   didengar dan di raba dengan panca indra.
2. Media   pendidikan mempunyai pengertian non fisik yang dikenal sebagai  software  (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam  perangkat  keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Peranan media pendidikan terdapat pada visual atau audio.
4. Media pendidikan mempunyai pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.  Media pendidikan dapat digunakann secara masal. Kelompok besar dan kelompok kecil. Atau perorangan 
7.  Sikap, perbuatan, organisasi,  strategi dan management yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu
B.     Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:[4]
1.Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis(dalm bentuk kata-kata tertulis atau tulisan belaka).
2.Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
3.Penggunaan media pendidikan secara tepat, dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik
4.Dengan   sifat unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan   pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan   ditentukan sama untuk semua siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan   bilamana semua harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila   latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
C.    Alat Bantu Pendidikan
Yang   dimaksud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh   pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu   ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan   meragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.Alat peraga ini   disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap   manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak   indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan   semakin jelas pula pengertian / pengetahuan yang diperoleh. Dengan   perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera   sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.[5]
Seseorang   atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman /   pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Tetapi   masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam membantu   persepsi seseorang. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11   macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat   tersebut dalam suatu kerucut.
Dari   kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah   benda asli dan yang paling atas adalah kata-kata. Hal ini berarti bahwa   dalam proses pendidikan, benda asli mempunyai intensitas yang paling   tinggi untuk mempersepsi bahan pendidikan / pengajaran. Sedangkan   penyampaian bahan yang hanya dengan kata-kata sangat kurang efektif atau   intensitasnya paling rendah. Jelas bahwa penggunaan alat peraga adalah   salah satu prinsip proses pendidikan. Dengan alat peraga, orang dapat   lebih mengerti fakta yang dianggap rumit 
Ada beberapa manfaaat penggunaan alat bantu dalam proses pendidikan antara lain sebagai berikut :
a. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
c. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
d. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.
e. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
f. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.
g.Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para pendidik /  pelaku pendidikan.
h.Mempermudah   penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.. Menurut penelitian para   ahli indera, yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak   adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia   diperoleh / disalurkan melalui mata. Sedangkan 13%  sampai 25% lainnya   tersalur melalui indera yang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa   alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan 
i. Mendorong   keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih mendalami dan akhirnya   memberikan pengertian yang lebih baik. Orang yang melihat sesuatu yang   memang diperlukan akan menimbulkan perhatiaannya. Dan apa yang dilihat   dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya yang   merupakan pendorong untuk melakukan / memakai sesuatu yang baru   tersebut.
j.   Membantu   menegakkan pengertian yang diperoleh. Didalam menerima sesuatu yang   baru, manusia mempunyai kecenderungan untuk melupakan atau lupa. Untuk   mengatasi hal tersebut, AVA akan membantu menegakkan pengetahuan-    pengetahuan yang telah diterima oleh manusia sehingga apa yang diterima   akan   lebih lama tinggal / disimpan didalam ingatan.
D.    Macam Alat Bantu Pendidikan
Dalam   pembagiannya, alat bantu pendidikan secara garis besar ada 3 macam   yaitu alat bantu Audio, alat bantu Visual, dan alat bantu audio-Visual.
1.      Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
Alat   ini berguna didalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan)   pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
a. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
 - 2 dimensi, gambar, peta, bagan, dan sebagainya.
 - 3 dimensi misal bola dunia, boneka, dan sebagainya.
2.       Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
Alat Bantu Dengar Ialah   alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengar pada waktu   proses penyampaian bahan pendidikan / pengajaran. Misalnya piringan   hitam, radio, pita suara, dan sebagainya.
3.       Alat Bantu Lihat-Dengar (audio Visual)
Seperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA). Media   audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi   dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun   kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,   keterampilan, atau sikap.[6]
Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut pembuatannya dan penggunaannya.
a.       Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide dan sebagainya  yang memerlukan listrik dan proyektor
b.      Alat   peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan    setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kaleng bekas,   kertas,  koran, dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang   sederhana yang dapat dipergunakan di berbagai tempat, misalnya :
              Di rumah tangga seperti leaflet, model buku bergambar, benda-benda  yang  nyata seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sebagainya. Di   kantor-kantor dan sekolah-sekolah, seperti papan tulis, flipchart,   poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, boneka dan   sebagainya. Di masyarakat umum, misalnya poster, spanduk, leaflet,  fanel  graph, boneka  wayang, dan sebagainya.
[1] Azhar Arsyad,Media Pembelajaran(2009,PT. Radjagrafindo Persada,Jakarta)hal. 3
[2] http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/media-audio-visual-slide-bersuara/
[3] Op.cit  hal. 6-7
[4] Arief S. Sadiman,Media Pendidikan Pengertian pengembangan dan pemanfaatannya (2008,PT. Radjagrafindo Persada,Jakarta) hal. 17-18
[5] http://www.geocities.ws/klinikikm/pendidikan-perilaku/alat-bantu.htm
[6] http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html
| 
 | 
AMANS
| MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI | 
 | 

0 komentar:
Posting Komentar